Selasa, 31 Januari 2017

KONDISI INDONESIA SAAT INI



KONDISI INDONESIA SAAT INI


*📌 Rezimnya begini ... 👇🏻*
Dari 'Aisyah Radhiallahu 'Anha, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berdoa:
اللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِنْ أمْرِ أُمَّتِي شَيْئاً فَشَقَّ عَلَيْهِمْ ، فاشْقُقْ عَلَيْهِ ، وَمَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئاً فَرَفَقَ بِهِمْ ، فَارفُقْ بِهِ
_Ya Allah, barang siapa yang diberikan amanah mengurus urusan umatku lalu dia mempersulit mereka maka persulitlah dia, dan barang siapa yang diberikan amanah mengurus urusan umatku lalu dia berlaku baik kepada mereka, maka, perlakukanlah dia dengan baik pula._
(HR. Muslim No. 1828, Ahmad No. 24622, Ibnu Hibban No. 553, Abu ‘Uwanah No. 7025, dll)

*📌 Pejabatnya Begini ...👇🏻*
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi ﷺ bersabda:
«سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ، يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ، وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ، وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ، وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ، وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ» ، قِيلَ: وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ؟ قَالَ: «الرَّجُلُ التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ»
“Akan datang ke pada manusia tahun-tahun penuh kebohongan, saat itu pendusta dibenarkan, orang yang benar justru didustakan, pengkhianat diberikan amanah, orang yang dipercaya justru dikhianati, dan Ar-Ruwaibidhah berbicara.” Ditanyakan: “Apakah Ar-Ruwaibidhah?” Beliau bersabda: “Seorang laki-laki yang bodoh (Ar Rajul At Taafih) tetapi sok mengurusi urusan orang banyak.”
*(HR. Ibnu Majah No. 4036. Ahmad No. 7912. Dihasankan oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth dalam Ta’liq Musnad Ahmad No. 7912. Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan: sanadnya jayyid. Lihat Fathul Bari, 13/84)*

*📌 Sebagian Polisinya begini ... 👇🏻*
Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
"سَيَكُونُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ شَرَطَةٌ، يَغْدُونَ فِي غَضِبِ اللَّهِ، وَيَرُوحُونَ فِي سَخَطِ اللَّهِ، فَإِيَّاكَ أَنْ تَكُونَ مِنْ بِطَانَتِهِمْ".
Akan datang di akhir zaman adanya polisi yang di pagi hari di bawah kemurkaan Allah, dan sore harinya di bawah kebencian Allah. Hati-hatilah kamu menjadi bagian dari mereka.
*(HR. Ath Thabarani dalam Al Kabir No. 7616. Imam Al Munawi mengatakan: shahih. Lihat _At Taisir bi Syarh Al Jaami’ Ash Shaghiir,_ 2/192)*

*📌 Orang yang dibelakang rezim begini ..👇🏻*
Nabi ﷺ bersabda :
تبغض العرب فتبغضني
_Engkau membenci Arab maka kau telah membenciku_
*(HR. At Tirmidzi No. 3927, katanya: hasan. Ahmad No. 23731, Al Hakim dalam _Al Mustadrak_ No. 6995, katanya: shahih)*

*📌 Kondisi Sistem Ekonomi dan Pergaulannya begini ..👇🏻*
Dari Ibnu ‘Abbas _Radhiallahu ‘Anhuma,_ bahwa Nabi ﷺ bersabda:
إِذَا ظَهَرَ الزِّنَا وَالرِّبَا فِي قَرْيَةٍ فَقَدْ حَلُّوا بِأَنْفُسِهِمْ كِتَابَ اللهِ
_Jika zina dan riba sudah muncul di sebuah negeri maka mereka telah menghalalkan azab Allah ﷻ ._
*(HR. Al Baihaqi, _Syu’abul Iman_ No. 5416. Al Hakim, Al Mustadrak No. 2261, kata Al Hakim: _shahihul isnad_. Syaikh Al Albani menshahihkan dalam _Shahihul Jami’_ No. 679)*

*📌 Kondisi Sebagian Ulama dan Tokoh Islamnya begini ..*
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنْ الْعِبَادِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا
_Sesungguhnya Allah tidaklah menghapuskan ilmu begitu saja dari manusia. Tapi dihapuskannya dengan mewafatkan ulama, sampai ulama tidak tersisa. Manusia pun mengambil tokoh-tokoh bodoh, lalu mereka ditanya, dan berfatwa tanpa ilmu sehingga mereka sesat dan menyesatkan._
*(HR. Al Bukhari)*

*📌 Kondisi umatnya begini ..*
Rasulullah ﷺ bersabda:
يوشك الأمم أن تداعى عليكم، كما تداعى الأكلة إلى قصعتها. فقال قائل: ومِن قلَّةٍ نحن يومئذ؟ قال: بل أنتم يومئذٍ كثير، ولكنكم غثاء كغثاء السَّيل، ولينزعنَّ الله مِن صدور عدوِّكم المهابة منكم، وليقذفنَّ الله في قلوبكم الوَهَن. فقال قائل: يا رسول الله، وما الوَهْن؟ قال: حبُّ الدُّنيا، وكراهية الموت
"Hampir-hampir bangsa-bangsa memperebutkan kalian (umat Islam), layaknya memperebutkan makanan yang berada di mangkuk." Seorang laki-laki berkata, "Apakah kami waktu itu berjumlah sedikit?" beliau menjawab: "Bahkan jumlah kalian pada waktu itu sangat banyak, namun kalian seperti buih di genangan air. Sungguh Allah akan mencabut rasa takut kepada kalian, dan akan menanamkan ke dalam hati kalian Al wahn." Seseorang lalu berkata, "Wahai Rasulullah, apa itu Al wahn?" beliau menjawab: "Cinta dunia dan takut mati."
*(HR. Abu Daud No. 3745. Syaikh Bin Baaz mengatakan: hasan. Lihat _Majmu' Al Fatawa,_ 5/106)*
Tapi ... kita tidak berputus asa, harapan kebangkitan masih ada, sebab masih ada umat Islam yang seperti ini ...

Koordinasi Antar Gerakan Islam*
Allah Ta'ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا خُذُوا حِذْرَكُمْ فَانْفِرُوا ثُبَاتٍ أَوِ انْفِرُوا جَمِيعًا
_Hai orang-orang yang beriman, bersiap siagalah kamu, dan majulah (ke medan pertempuran) berkelompok-kelompok, atau majulah bersama-sama!_ (Qs. An Nisa: 71)

* Masih ada para pemuda yang beriman kepada Allah Ta'ala*
نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُمْ بِالْحَقِّ ۚ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى
_Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk_. (Qs. Al Kahfi: 13)

*📌 Kelompok umat Islam yang istiqamah 👇🏻*
Dari Tsauban _Radhiallahu ‘Anhu_, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِينَ عَلَى الْحَقِّ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَذَلِكَ
_“Ada segolongan (thaifah) umatku yang senantiasa di atas kebenaran, tidaklah memudharatkan mereka orang-orang yang memusuhi mereka, sampai Allah datangkan urusannya (kiamat), dan mereka tetap demikian.”_
*(HR. Muslim No. 1920, At Tirmidzi No. 2229, Ibnu Majah No. 6)*

*Ulama' dan umat yang berani menasihati pemimpin zalim*
Dari Abu Sa'id Al Khudri _Radhiallahu 'Anhu_, bahwa Nabi ﷺ bersabda:
إِنَّ مِنْ أَعْظَمِ الْجِهَادِ كَلِمَةَ عَدْلٍ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ
_Sesungguhnya jihad yang paling agung adalah mengutarakan perkataan yang benar dihadapan pemimpin yang zalim._
*(HR. At Tirmidzi No. 2329, katanya: hasan)*
_Wallahul Musta'an wa Lillahil 'Izzah wa Lil Rasul wal Mu'minin_

✍ Farid Nu'man Hasan
 Join Channel: bit.ly/1Tu7OaC

Pelatihan Ceramah dan Khutbah Jum’at



Pemateri :

  1.  Ustadz Nur Khozin, Lc., MA.
  2.  Ustadz Nurhasan, Lc.
Waktu : Jumat, 03 Februari 2017 | 6 Jumadil Awwal 1438 H
Tempat : Madrasah Ruqi di Badiah
Lokasi : Exit 26, dibelakang Math`ab Zam-Zam
Peserta : 75 Orang
  • 30 orang perwakilan dari FORMATRA
  • 50 orang perwakilan Maktab Dakwah Badi`ah

Susunan Acara :

09.00 – 09.05 Pembukaan
09.05 – 09.10 Tilawah Al-Quran
09.10 – 09.15 Sambutan dari panitia
09.15 – 09.45 Materi Pertama: Pelatihan Ceramah (Ust Nurhasan)
09.45 – 10.15 Materi Kedua: Pelatihan Khutbah Jum`at (Ust Nurkhozin)
10.15 – 10.45 Diskusi dan tanya jawab
10.45 – 11.15 Praktek Ceramah + Khutbah Jumat (2 orang perwakilan)
11.15 – 11.45  Penutupan + Pembagian Sertificat

Disepakati oleh:

Bidang Pendidikan & Dakwah FORMATRA
Maktab Dakwah Al-Qowwam Badiah
http://manhajuna.com/

BERIMAN KEPADA MALAIKAT, RUKUN IMAN KE DUA


RUKUN IMAN KE DUA
BERIMAN KEPADA MALAIKAT

1. Makna beriman kepada Malaikat
Beriman kepada malaikat berarti meyakini bahwa Allah mempunyai Malaikat-malaikat. Allah jadikan mereka dari cahaya, ciptakan untuk senantiasa taat kepada-Nya dan tidak pernah membangkang terhadap apa saja yang diperintahkan Allah kepada mereka, senantiasa mengerjakan semua perintah-Nya, terus menerus bertasbih kepada Allah siang dan malam, tidak ada yang mengetahui jumlah mereka kecuali Allah, dan Allah membebankan kepada mereka berbagai tugas yang berbeda-beda.
Allah berfirman:
 “Akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat malaikat.” (Al-Baqarah:177).
Dalam ayat lain Allah berfirman:
 “Rasul telah beriman kepada Al-Qur’an yang telah diturunkan kepadanya dari Tuhannya demikian pula orang-orang yang beriman, semuanya beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, kita-kitabNya dan para rasulNya.” (Al-Baqarah:285).
Dan dalam hadis Jibril, ketika dia datang kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam bertanya tentang iman, Islam dan ihsan. Jibril berkata : Beritahukanlah aku tentang iman! kemudian Rasulullah menjawab:
“Anda beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kemudian dan beriman kepada taqdir baik dan buruknya.”

Kedudukan dan hukum beriman kepada Malaikat.
Beriman kepada malaikat merupakan rukun kedua dari rukun iman yang enam, tidak sah keimanan seseorang tanpa beriman kepada malaikat. Para ulama sepakat bahwa hukum beriman kepada malaikat adalah wajib, barangsiapa mengingkari keberadaan mereka atau sebagian dari mereka yang telah disebutkan (nama-namanya) oleh Allah, maka ia telah kafir dan menentang Al-Quran, sunnah dan ijma’.
Allah berfirman:
 “Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikatmalaikat- Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (An-Nisa’: 136).

2. Cara beriman kepada Malaikat
Beriman kepada malaikat ada dua cara, beriman secara global dan secara terperinci, adapun beriman kepada malaikat secara global mencakup beberapa hal, diantaranya :

Pertama : Mengakui keberadaan malaikat, dan bahwa mereka adalah makhluk ciptaan Allah.
Diciptakan untuk beribadah kepada-Nya, dan keberadaan mereka adalah hakiki. Ketidak mampuan kita melihatnya bukan berarti mereka tidak ada, karena betapa banyak benda atau makhluk kecil dan halus di alam maya pada ini yang kita tidak bisa melihatnya, tapi benda itu benar-benar ada. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melihat malaikat Jibril dua kali dalam bentuk aslinya, begitu pula sebagian sahabat pernah menyaksikan sebagian malaikat dalam bentuk manusia. Imam Ahmad meriwayatkan dalam kitabnya “Musnad” dari Abdullah bin Mas’ud, beliau berkata :
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melihat Jibril dalam bentuk aslinya, ia memiliki enam ratus sayap, setiap sayapnya menutupi ufuk”. Dalam hadis Jibril yang diriwayatkan oleh imam Muslim, bahwa Jibril datang dalam bentuk seorang laki-laki yang sangat putih pakaiannya dan sangat hitam rambutnya, tidak kelihatan padanya bekas musafir, dan tidak seorangpun diantara sahabat yang mengenalnya.

Kedua : Menempatkan mereka sesuai dengan kedudukan yang Allah tetapkan untuk mereka, dimana mereka adalah sebagai hamba-Nya yang selalu siap untuk diperintah, Allah telah memuliakan mereka dengan mengangkat kedudukannya serta mendekatkan mereka kepada-Nya, dan bahwasanya di antara mereka ada yang sebagai utusan untuk membawa wahyu dan yang lainnya sesuai dengan kehendak Allah subhanahu wataala .

Sekalipun demikian mereka adalah hamba Allah yang tidak bisa mendatangkan manfaat dan mudharat baik terhadap dirinya sendiri atau orang lain dan tidak diperbolehkan sedikitpun beribadah untuk mereka, lebih-lebih menganggap mereka mempunyai sifat-sifat ketuhanan seperti keyakinan orang-orang nasrani terhadap Ruhul Qudus (malaikat Jibril alaihis salam). Allah berfirman:

 “Dan mereka berkata: Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak, maha suci Allah, sebenarnya (malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan. Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah- Nya.” (Al-Anbiya’:26-27).

Dan Allah berfirman :
 “Mereka tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan mereka selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At- Tahrim:6).
Beriman kepada malaikat secara global ini wajib hukumnya atas setiap muslim dan muslimah. Wajib atas mereka mempelajari dan meyakininya, dan tidak ada alasan untuk tidak mengetahuinya.
Adapun beriman kepada malaikat secara terperinci mencakup hal-hal berikut:

1. Asal kejadian mereka.
Allah menciptakan para malaikat dari cahaya, mencipatakan jin dari api dan anak cucu Adam dari tanah liat, dan Allah telah menciptakan malaikat terlebih dahulu sebelum menciptakan Adam alaihis salam. Dalam sebuah hadits disebutkan :
 “Malaikat diciptakan dari cahaya, dan jin diciptakan dari api dan diciptakan anak Adam dari apa yang telah dijelaskan kepadamu (yaitu tanah).” (HR. Muslim).

2. Jumlah malaikat
Malaikat adalah makhluk yang tidak ada seorangpun mampu menghitung jumlah mereka kecuali Allah, karena begitu banyaknya, tidak ada satu tempat pun dengan jarak empat jari di langit kecuali disitu ada malaikat yang senantiasa bersujud atau berdiri, sebagaimana baitul makmur di langit ketujuh setiap hari dimasuki tujuh puluh ribu malaikat, kemudian mereka tidak (dapat) kembali masuk lagi, karena begitu banyaknya. Pada hari kiamat akan didatangkan neraka, baginya tujuh puluh ribu tali kendali, setiap tali kendali ditarik oleh tujuh puluh ribu malaikat. Allah berfirman:
 “Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri.” (Al Muddatsir:31).
Dan dalam sebuah hadis Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
 “Langit merintih kelelahan, dan sewajarnya dia merintih, tidak ada satu tempat selebar tapak kaki di langit melainkan disitu ada malaikat yang senantiasa sujud dan ruku’.” (HR. Bukhori dan Muslim).
Tentang Baitul makmur Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
 “Setiap hari dimasuki tujuh puluh ribu malaikat, mereka tidak kembali (masuk) lagi.” (HR. Bukhari & Muslim).
Dalam hadits lain Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
 “Akan didatangkan neraka Jahannam pada hari itu, padanya terdapat tujuh puluh ribu tali kendali, beserta setiap tali kendali tujuh puluh ribu malaikat (yang menariknya).” (HR. Muslim).
Begitu besar jumlah malaikat, dari dua dalil diatas kira-kira terhitung empat ribu sembilan ratus juta malaikat, bagaimana dengan yang tidak disebutkan jumlahnya, maha suci Allah yang telah menciptakan dan mengaturnya dan Dialah yang tahu berapa jumlah mereka.

3. Nama-nama malaikat
Seorang muslim wajib beriman dengan nama-nama malaikat, baik yang disebutkan oleh Allah dalam Al- Qur’an maupun yang disebutkan Rasulullah dalam sunahnya. Dan yang paling mulia di antara mereka ada 3 malaikat:
a. Jibril atau disebut juga Jibrail, dia adalah Ruhul Qudus yang bertugas menyampaikan wahyu (dengannya hati menjadi hidup) kepada rasul-rasul Allah..
b. Mikail atau disebut juga Mikal, dan bertugas untuk menurunkan hujan (dengannya bumi menjadi tumbuh) sesuai dengan perintah Allah.
c. Isrofil bertugas untuk meniup terompet sebagai tanda akhir dari kehidupan dunia dan awal kehidupan akhirat. Yang dengannya jasad-jasad hidup kembali.

4. Sifat-sifat malaikat
Malaikat adalah makhluk hakiki, memiliki fisik yang hakiki, mempunyai sifat-sifat baik kholqiyah (bentuk tubuh) maupun khuluqiyah (kepribadian), diantaranya
adalah:
a. Malaikat mempunyai tubuh dan fisik yang besar. Allah ciptakan mereka dalam bentuk yang besar lagi kuat, sesuai dengan besarnya tugas yang dipikulkan kepada mereka di langit dan di bumi.
b. Malaikat mempunyai sayap. Allah ciptakan untuk mereka sayap, ada yang dua, tiga, empat atau lebih dari itu, sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah menyaksikan malaikat Jibril dalam rupa aslinya, memiliki 600 sayap sampai menutupi ufuk. Allah berfirman:
 “Segala puji bagi Allah pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan- Nya apa yang dikehendaki-Nya.” (Al-Fathir:١).
c. Malaikat itu tidak butuh kepada makanan dan minuman. Allah ciptakan mereka tidak butuh kepada makan dan minum, begitu juga mereka tidak kawin dan tidak berketurunan.
d. Malaikat mempunyai akal dan hati, mereka berbicara dengan Allah dan Allah berbicara dengan mereka, sebagaimana pula mereka berbicara dengan Nabi Adam alaihis salam dan nabi-nabi lainnya.
e. Malaikat mampu berubah bentuk dari rupa aslinya. Allah subhanahu wataala telah memberikan kemampuan kepada mereka untuk berbentuk manusia lakilaki. Ini merupakan jawaban atas pendapat kelompok   penyembah berhala yang meyakini bahwa malaikat
itu adalah anak-anak perempuan Allah. Dan kita tidak mengetahui bagaimana caranya mereka berubah rupa dan kita sangat sulit untuk membedakan mereka dengan manusia kala mereka berubah rupa sebagai manusia.
f. Malaikat itu mati. Di hari kiamat semua malaikat akan mati termasuk malaikat pencabut nyawa, kemudian mereka dibangkitkan kembali untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibebankan Allah kepada masing-masing mereka.
g. Ibadah malaikat. Para Malaikat melakukan ibadah kepada Allah dengan berbagai macam ibadah, seperti: salat, do’a, tasbih, ruku’, sujud, rasa takut kepada Allah, cinta dan sebagainya.

Sifat-sifat ibadah malaikat:
1. Kontiniu dan terus menerus tanpa ada putus.
2. Semata-mata ikhlas karena Allah subhanahu wataala.
3. Senantiasa mentaati perintah Allah dan jauh dari kemaksiatan, karena mereka terpelihara dari dosa dan maksiat.
4. Tawadhu’ (rendah diri) kepada Allah, disertai dengan banyak ibadah.
Allah berfirman:
 “Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.” (Al-Anbiya’:20).
5. Tugas-tugas malaikat

Malaikat mengemban berbagai tugas mulia, yang telah di bebankan Allah subhanahu wataala kepada mereka, di antara mereka :
1. Bertugas memikul arsy.
2. Bertugas menyampaikan wahyu kepada para rasul.
3. Bertugas menjaga surga dan neraka.
4. Bertugas untuk mengatur awan, hujan, dan tumbuhtumbuhan.
5. Bertugas menjaga gunung.
6. Bertugas meniup sangkakala.
7. Bertugas sebagai pencatat amalan manusia.
8. Bertugas menjaga manusia, apabila Allah hendak mentaqdirkan sesuatu atas orang tersebut maka malaikat meninggalkannya dan terjadilah apa yang dikehendaki oleh Allah subhanahu wataala .
9. Bertugas menyertai manusia dan mendo’akannya dengan kebaikan.
10. Bertugas menjaga janin, meniupkan ruh kepada manusia, menulis taqdir rezkinya, amalannya dan nasibnya celaka atau bahagia.
11. Bertugas mencabut nyawa manusia ketika mati.
12. Bertugas sebagai penanya dalam kubur.
13. Ada yang bertugas menyampaikan salam kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dari umatnya.

Maka dari itu tidak perlu berziarah ke kuburan Nabi sekedar untuk mengucapkan salam, tapi cukup mengucapkan salawat dan salam kepadanya dari tempat ia tinggal, karena di sana ada malaikat yang bertugas menyampaikan salam tersebut kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam, dan maksud dianjurkan ziarah ke masjid nabawi adalah untuk melakukan shalat di
dalamnya.
Dan masih banyak lagi tugas-tugas malaikat selain yang disebutkan. Diantara dalil-dali yang menerangkan tugas-tugas diatas sebagai berikut :

Allah berfirman:
“(Malaikat-malaikat) yang memikul arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan memintakan ampun bagi orangorang yang beriman.” (Ghofir:7).
Allah berfirman :

 “Barangsiapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkan Al-Qur’an ke dalam hatimu dengan izin Allah.” (Al-Baqarah:97).

Dan firman Allah :
 “Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang dzalim (berada) dalam tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya (sambil berkata): keluarkanlah nyawamu.” (Al-An’am:93).

6. Hak-hak malaikat terhadap manusia
1. Beriman kepada mereka.
2. Mencintai, mengagungkan mereka, dan menyebutnyebut keutamaan mereka.
3. Haram hukumnya mencaci atau menghina mereka.
4. Menjauhi apa yang mereka benci, karena malaikat merasa tersakiti dari apa saja yang menyakiti manusia.

Hikmah beriman kepada malaikat:
1. Sebagai bukti keimanan seseorang, karena tidak sah iman seseorang tanpa beriman kepada malaikat.
2. Menyadarkan kita akan kebesaran, keagungan dan kekuasaan Allah subhanahu wataala , karena kebesaran makhluk adalah sebagai bukti kebesaran penciptanya.
3. Dengan mengetahui sifat-sifat, keadaan dan tugastugas malaikat akan menambah keimanan dalam hati seorang muslim.
4. Akan timbul rasa tenang dan aman pada diri orang mukmin, karena Allah telah menetapkan untuk setiap mereka malaikat yang senantiasa menyertai mereka.
5. Akan menambah rasa cinta kepada mereka, karena mereka melaksanaan ibadah secara sempurna, dan mereka mendo’akan ampunan untuk orang-orang mukmin.
6. Membangkitkan rasa benci terhadap perbuatanperbuatan maksiat.

7. Membuahkan rasa syukur kepada Allah subhanahu wataala , atas perhatianNya terhadap hambaNya, dengan menugaskan malaikat untuk menjaga manusia dan mencatat semua amalan mereka serta kemaslahatan-kemaslahatan mereka yang lain.

Terkait:


RUKUN IMAN
Disusun oleh :
Tim Riset dan kajian ilmiah
Universitas Islam Madinah (Bahasa Indonesia)
Diterjemahkan oleh :
Mawardi Muhammad Saleh
Madinah 1424 H.
أركان الإيمان باللغة الإندونيسية