Kamis, 02 Februari 2017

BERIMAN DENGAN KITAB-KITAB ALLAH, RUKUN IMAN KETIGA



RUKUN IMAN KETIGA
BERIMAN DENGAN KITAB-KITAB ALLAH

Beriman dengan semua kitab yang diturunkan kepada para rasul merupakan rukun ketiga dari rukun iman yang enam. Allah telah mengutus para Rasul dengan membawa kebenaran yang nyata, dan Dia turunkan bersama mereka kitab-kitab sebagai rahmat bagi hamba-Nya dan sekaligus sebagai petunjuk bagi mereka demi tercapainya kebahagiaan hidup dunia dan akhirat, dan sebagai pedoman hidup dan hakim antara mereka dalam masalah-masalah yang mereka perselisihkan. Allah berfirman:
 “Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Alkitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan.” (Al- Hadid:25).
Dan firman-Nya:
 “Manusia itu adalah umat yang satu, (setelah timbul perselisihan) maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka kitab dengan benar untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan.” (Al-Baqarah:213).

1. Hakekat beriman kepada kitab
Beriman kepada kitab berarti membenarkan secara mutlak bahwa Allah mempunyai kitab-kitab yang diturunkan kepada rasul-rasul-Nya dan kitab-kitab tersebut merupakan kalam Allah yang hakiki, ia merupakan cahayadan petunjuk, semua kandungannya merupakan kebenaran, kejujuran dan keadilan yang wajib diikuti dan dilaksanakan. Dan tidak ada yang mengetahui jumlahnya kecuali Allah subhanahu wataala .
Allah berfirman:
“Dan jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah.” (At- Taubah:6).

2. Hukum beriman kepada kitab-kitab
Seorang muslim wajib beriman kepada semua kitab yang diturunkan kepada rasul-rasul Allah, bahwasanya Allah telah berfirman dengan kitab itu dengan sesungguhnya, dan kitab-kitab tersebut bukanlah makhluk, barangsiapa mengingkari itu semua atau sebagiannya maka ia telah kafir.
Allah berfirman:
 “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasulrasul- Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh jauhnya.” (An-Nisa’:136).
Dan dalam ayat lain:
 “Dan Al-Qur’an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertaqwalah agar kamu diberi rahmat.” (Al-An’am:١٥٥).

3. Kebutuhan manusia kepada kitab-kitab dan Hikmah diturunkanya:
1. Diantara hikmah diturunkannya kitab-kitab adalah sebagai pedoman bagi umat manusia dalam mengenal agamanya.
2. Diturunkannya kitab-kitab adalah sebagai hakim yang adil dalam semua permasalahan yang diperselisihkan manusia.
3. Diturunkan Al-Qur’an adalah untuk menjaga kemurnian agama Islam setelah wafatnya rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
4. Diturunkan kitab-kitab adalah sebagai hujjah Allah subhanahu wataala terhadap makhluk-Nya (di hari kiamat nanti), tidak ada alasan bagi manusia untuk mengelak di hadapan Allah nanti ketika mereka diadili bahwa belum datang petunjuk kepada mereka.
Allah berfirman:
 “Manusia adalah umat yang satu (setelah timbul perselisihan) maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka kitab dengan benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan.” (Al-Baqarah:213).

4. Cara beriman kepada kitab-kitab
Beriman kepada kitab-kitab ada dua cara : global dan terperinci.
Adapun beriman secara global yaitu : mengimani bahwa Allah subhanahu wata’ala telah menurunkan kitab-kitab kepada rasul-rasul-Nya.
Adapun secara rinci yaitu beriman kepada kitab-kitab yang nama-namanya telah disebutkan Allah dalam Al- Qur’an seperti Taurat, Injil, Zabur, Suhuf Ibrahim dan Musa, serta beriman bahwa Allah mempunyai kitab-kitab lain yang diturunkan kepada para nabi, tidak ada yang mengenal nama-nama dan jumlah kitab-kitab tersebut kecuali Allah.
Dan kitab-kitab tersebut diturunkan untuk mewujudkan tauhid, dengan mengesakan Allah subhanahu wata’ala dalam ibadah, mewujudkan amal yang shaleh, mencegah dari perkara-perkara syirik dan berbuat kerusakan di muka bumi. Maka pada hakekatnya misi da’wah para rasul adalah satu, sekalipun berbeda dalam beberapa rincian syariat dan
hukum.
Beriman dengan kitab-kitab berarti mengakui turunnya kepada para rasul yang terdahulu, sedangkan beriman kepada Al-Qur’an berarti mengakui dan membenarkan serta mengikuti kandungannya. Allah berfirman:
 “Rasul telah beriman kepada Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya.” (Albaqarah: 285).
Dalam ayat lain Allah berfirman:
 “Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain- Nya.” (Al-A’raf:3).

Keistimewaan Al-Qur’an dari kitab-kitab sebelumnya:
1. Semua lafadz dan maknanya serta hakikat alam dan ilmiah yang dikandungnya adalah mukjizat.
2. Al-Qur’an merupakan kitab samawiyah yang terakhir, dengannya ditutup kitab-kitab sebelumnya, sebagai-mana rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah penutup bagi para nabi sebelumnya.
3. Sesungguhnya Allah telah menjamin kemurnian Al- Qur’an, dengan menjaganya dari penyelewengan dan perobahan, berbeda dengan kitab-kitab sebelumnya, telah banyak terjadi penyelewengan dan perubahan didalamnya.
4. Al-Qur’an adalah sebagai pembenar terhadap kitabkitab sebelumnya.
5. Al-Qur’an menasakh (menghapus) semua kitab-kitab sebelumnya.
Allah berfirman:
 “Al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.” (Yusuf:111).

5. Menerima berita kitab-kitab terdahulu
Kita meyakini bahwa semua berita yang telah diwahyukan Allah kepada para rasul yang terdapat dalam kitab-kitab terdahulu adalah sesuatu yang haq tidak diragukan kebenarannya. Tetapi bukan berarti kita harus menerima semua kandungan kitab tersebut yang ada di tangan ahli kitab pada zaman sekarang, karena isi kitabkitab tersebut sudah banyak yang dirobah dan diselewengkan, sehingga tidak sesuai lagi dengan aslinya, sebagaimana yang telah diturunkan Allah kepada rasulrasul- Nya dahulu.
Diantara isi kitab-kitab terdahulu yang kita ketahui dengan yakin, apa yang telah diberitakan Allah dalam Al- Qur’an, seperti : seseorang tidak akan memikul dosa orang lain, bahwasanya manusia tidak akan memperoleh kecuali apa yang telah dia usahakan, dan dia akan mendapatkan balasan secara sempurna dari usahanya itu.
Allah berfirman :
 “Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran Musa, dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji, yaitu bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain, dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.” (An-Najm:36-41).
Dan diantaranya apa yang terdapat dalam firman Allah:
 “Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi, sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal, sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa.” (Al-A’la:16:19).
Adapun sikap kita terhadap hukum-hukum kita-kitab terdahulu adalah : Apa yang terdapat dalam Al-Quran wajib bagi kita menerima dan beribadah dengannya, adapun apa yang ada pada kitab-kitab terdahulu kita lihat terlebih dahulu, apabila bertentangan dengan syari’ah kita (Al-Qur’an), maka tidak boleh diamalkan, bukan berarti ia bathil, akan tetapi hal itu haq dan hanya berlaku pada zamannya, dan telah dinasakh (dihapus) dengan syariat kita. Apabila sesuai dengan syariat kita, berarti itu adalah haq, dan syariat kita telah membuktikan akan keabsahannya.

6. Kitab-kitab samawi yang tersebut dalam Al- Qur’an dan sunah.
1. Al-Qur’an Al-Karim
Al-Qur’an adalah kalam (firman) Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam penutup para nabi dan rasul. Al-Qur’an merupakan kitab samawi yang terakhir diturunkan. Allah subhanahu wataala telah menjamin untuk memeliharanya dari penyelewengan dan perubahan, dan Allah menjadikannya sebagai nasikh (penghapus) bagi kitab-kitab sebelumnya.
Allah berfirman:
 “Sesungguhnya Kami lah yang menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (Al-Hijr: 9).
Dan firman Allah :
 “Dan Kami telah menurunkan kepadamu Al-Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya)
dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan.” (Al-Maidah: 48).
2. Taurat
Taurat adalah kitab yang diturunkan Allah kepada nabi Musa alaihis salam. Allah jadikan sebagai petunjuk dan cahaya, yang merupakan sumber hukum bagi para nabi Bani Israil dan ulama-ulama mereka. Dan Taurat yang wajib kita beriman kepadanya adalah kitab Taurat yang Allah turunkan kepada Nabi Musa alaihis salam, bukan Taurat yang sudah diselewengkan yang ada pada ahli kitab di zaman sekarang.
Allah berfirman:
 “Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab Taurat di dalamnya ada petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan kitab itu diputuskan perkara-perkara orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerahkan diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah.” (Al-Maidah:44).

2. Injil
Injil adalah kitab yang diturunkan Allah kepada nabi Isa alaihis salam yang membawa kebenaran, dan membenarkan kitab-kitab samawiyah sebelumnya. Dan Injil yang wajib kita beriman kepadanya adalah Injil yang asli yang diturunkan Allah langsung kepada nabi Isa, bukan kitab Injil yang sudah diselewengkan yang ada pada ahli kitab sekarang.
Allah berfirman:
 “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat, dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil, sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu kitab Taurat, dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertaqwa.” (Al-Maidah:46).
Dan di antara kandungan Taurat dan Injil adalah kabar gembira tentang kedatangan dan kerasulan Muhammad shallallahu alaihi wasallam, sebagaimana terdapat dalam firman Allah subhanahu wata’ala :
 “Yaitu orang-orang yang mengikut rasul nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka.” (Al-A’raf:157).

4. Zabur
Kitab Zabur diturunkan kepada nabi Dawud alaihi salam, dan yang wajib kita imani adalah kitab Zabur yang Allah turunkan kepada nabi Daud, bukan yang sudah diselewengkan oleh orang-orang Yahudi.
Allah berfirman:
 “Dan Kami berikan Zabur kepada Dawud.” (An- Nisa’:163).

5. Suhuf (lembaran-lembaran) Ibrahim dan Musa.
Yaitu Suhuf (lembarang-lembaran) yang diturunkan Allah kepada nabi Ibrahim dan Musa, akan tetapi Suhuf tersebut telah hilang dan tidak diketahui sedikitpun kandungannya kecuali apa yang terdapat dalam Al-Qur’an dan sunah, seperti firman Allah:
 “Ataukah belum diberitakan kepada apa yang ada dalam lembaran-lembaran Musa dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji? Yaitu bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain, dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.” (An-Najm:36-41).
Dan dalam ayat lain Allah berfirman:

 “Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal, sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam lembaran-lembaran yang dahulu yaitu suhuf Ibrahim dan Musa.” (Al-A’la:17-19).



RUKUN IMAN
Disusun oleh :
Tim Riset dan kajian ilmiah
Universitas Islam Madinah (Bahasa Indonesia)
Diterjemahkan oleh :
Mawardi Muhammad Saleh
Madinah 1424 H.
أركان الإيمان باللغة الإندونيسية

Tidak ada komentar:

Posting Komentar