Selasa, 21 Februari 2017

Syam dan Akhir Zaman


Oleh : Fathan Mubin

Negeri Syam memiliki arti yang sangat penting bagi umat Islam, sejak dulu, kini, hingga akhir zaman.
Negeri Syam atau Syam adalah negeri yang terdiri dari beberapa negara pada saat ini, yaitu : Suriah, Palestina, Yordania dan Libanon. Jadi yang dimaksud negeri Syam dalam literatur sejarah Islam adalah wilayah dalam empat negara ini, dan Damaskus adalah ibukotanya. Tapi sayang wilayah ini sekarang telah terpecah menjadi empat negara sebagai dampak dari imprealisme barat di masa lalu.
Negri Syam pada umumnya diberkahi oleh Allah Azza wa Jalla, terbukti banyak dari kalangan para Nabi ‘Alaihimussalaam yang lahir dan tinggal di sana. Tanahnya yang subur dengan berbagai hasil buminya terutama zaitun hingga sekarang terasa. Termasuk Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, telah diperjalankan oleh Allah ke sana (Baitul Maqdis) sebelum menuju sidratul muntaha; sebagaimana dalam kisah isra’ mi’raj yang masyhur.
Dalam salah satu ayat dinyatakan yang maknanya
“…..yang kami berkahi di sekelilingnya…” (QS, Al-Isra’: 1).
Para mufassirin menyatakan tentang negri Syam pada umumnya dan mengenai kota Al-Quds di Palestina khususnya bahwa Allah menjadikan di sekelilinganya barakah bagi penduduknya dalam kehidupan, perbekalan, pertanian dan cocok tanam. Di sekelilingnya banyak pohon dan sungai serta kesuburan tanah yang terus menerus.
Sementara dalam hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah menyatakan:
“Ya Allah berkahilah kami yang ada di kota Madinah, berkahilah dalam takaran kami (sha’ dan mud), berkahilah Yaman dan Syam kami. Kemudian beliau menghadap ke arah matahari lalu bersabda: Dari sini muncul tanduk setan, dari sini terdapat goncangan dan fitnah. (HR. Ahmad dan Al-Bukhari) ”
Bahkan hingga akhir zaman pun terdapat nash berupa hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang menyatakan bahwa Nabi Isa Alaihissalam akan Allah turunkan pada akhir zaman di manaar al-baidha’ di Damaskus dan manusia dibangkitkan dan dikumpulkan di bumi Syam.

Mengapa Harus Negeri Syam?
Bagi umat Islam, negeri Syam begitu istimewa. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan:
“Pergilah ke Syam karena ia adalah bumi pilhan Allah, Dia memilih hamba-hamba terbaik-Nya untuk kesana. Jika kalian tidak mau maka pergilah ke Yaman kalian dan minumlah dari telaga-telaga kalian. Karena sesungguhnya Allah telah menjamin untukku Syam dan penduduknya.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim; dishahihkan Syaikh Al-Albani).
“Apabila penduduk Syam telah rusak maka tidak ada kebaikan pada kalian. Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang selalu beruntung tanpa terganggu dari orang-orang yang menipu mereka hingga hari kiamat.” (HR. Tirmizi no. 2351)
Rosulullah saw., juga bersabda:
“Sesungguhnya kekuatan muslimin pada waktu itu di Ghuthah, di samping kota yang bernama Damaskus yang paling terbaik di negeri Syam.” (HR. Abu Daud no. 4300)
Bahkan secara khusus Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam mendoa’kan negeri Syam dengan do’a yang luar biasa. Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan:
“Ya Allah, berkahilah untuk kami pada negeri Syam kami dan pada negeri Yaman kami.” (HR. Al-Bukhari).
Imam Izz bin Abdussalam berkata, “Sesungguhnya kekuatan di kerajaan Islam, sebagian besar pasukannya yang berani di negeri Syam.” (Targhib Ahlil- Islam Fi Sukna Biladisy-Syam hal. 5)
Syam Akhir Zaman, Kemenangan Islam!
Dari pemaparan tersebut kita fahami negeri Syam begitu menentukan nasib dan kondisi umat Islam di akhir zaman. Tentu saja termasuk Suriah yang hingga saat ini masih dikuasai rezim syiah nushairiyyah, pimpinan bashar asad.
Suriah adalah bagian dari negeri Syam. Suriah dahulu adalah negeri yang dibuka pertama kali oleh khalifah ‘Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘anhu. Tidak sedikit sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dan orang-orang shalih yang berhijrah kesana karena keutamaan-keutamaan negeri Syam. Dari negeri yang penuh berkah ini lahir ulama-ulama Islam besar,
seperti: Imam Nawawi rahimahullah, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah, Ibnu Katsir rahimahullah, dan yang lainnya.
Allah swt., telah menjanjikan bahwa kemenangan umat Islam pada akhir zaman akan terjadi di Syam, termasuk penaklukan kembali Baitul Maqdis oleh pasukan kaum Muslimin, sebagaimana Al-Qur’an, Surat Al-Isra, ayat 4 s/d 7.
Bahkan sebuah hadits menjelaskan bagaimana hamba-hamba Allah tersebut bertindak:
“Hari kiamat tidak akan datang sebelum kaum muslimin berperang melawan orang-orang yahudi. Kaum muslimin akan membunuhi mereka, bahkan ketika mereka bersembunyi di balik pepohonan dan bebatuan, maka batu dan pohon tersebut akan berkata: “hai orang Islam, hai abdullah, ini orang yahudi ada di belakang ku, ayo kemarilah dan bunuhlah mereka.” kecuali pohon ghorqod, karena pohon itu termasuk pohonnya orang-orang yahudi. (HR Bukhori)
Selain itu, ada beberapa hadits lainnya, seperti sabda Rosulullah saw., yang menunjukkan pilihan ke negeri Syam.
“Akan ada nanti tentara yang berjuang di Syam, tentara yang berjuang di Iraq, dan tentara yang berjuang di Yaman.” Rasulullah ditanya, “Kemanakah saya harus bergabung? “.. Pergilah ke Syam.” (HR. Abu Dawud).
Dalam riwayat lain Beliau saw bersabda:
“.. Sesungguhnya malaikat membentangkan sayapnya di negeri tersebut.” (Shahih Tirmidzi).
Segala keberkahan ada di negeri tersebut, inilah Syam.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Sesungguhnya saya melihat seakan-akan tonggak al-Kitab telah tercabut dari bawah bantalku. Maka, aku mengikutinya dengan pandanganku. Tiba-tiba terdapat cahaya terang-benderang yang mengarah menuju Syam. Ketahuilah, sesungguhnya iman, apabila telah terjadi beragam fitnah, berada di Syam.” [HR. Ahmad No. 21781, Shahihut-Targhib wat-Tarhib, no. 3092].
Wallahu’alam bis showab!

Sumber: http://alfath.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar