Oleh : Fathan Mubin
Negeri Syam memiliki arti yang sangat penting bagi umat Islam, sejak dulu, kini, hingga akhir zaman.
Negeri Syam atau Syam adalah negeri yang
terdiri dari beberapa negara pada saat ini, yaitu : Suriah, Palestina,
Yordania dan Libanon. Jadi yang dimaksud negeri Syam dalam literatur
sejarah Islam adalah wilayah dalam empat negara ini, dan Damaskus adalah
ibukotanya. Tapi sayang wilayah ini sekarang telah terpecah menjadi
empat negara sebagai dampak dari imprealisme barat di masa lalu.
Negri Syam pada umumnya diberkahi oleh Allah Azza wa Jalla, terbukti
banyak dari kalangan para Nabi ‘Alaihimussalaam yang lahir dan tinggal
di sana. Tanahnya yang subur dengan berbagai hasil buminya terutama
zaitun hingga sekarang terasa. Termasuk Nabi kita Muhammad Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam, telah diperjalankan oleh Allah ke sana (Baitul
Maqdis) sebelum menuju sidratul muntaha; sebagaimana dalam kisah isra’
mi’raj yang masyhur.
Dalam salah satu ayat dinyatakan yang maknanya
“…..yang kami berkahi di sekelilingnya…” (QS, Al-Isra’: 1).
Para mufassirin menyatakan tentang negri Syam pada umumnya dan
mengenai kota Al-Quds di Palestina khususnya bahwa Allah menjadikan di
sekelilinganya barakah bagi penduduknya dalam kehidupan, perbekalan,
pertanian dan cocok tanam. Di sekelilingnya banyak pohon dan sungai
serta kesuburan tanah yang terus menerus.Sementara dalam hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah menyatakan:
“Ya Allah berkahilah kami yang ada di
kota Madinah, berkahilah dalam takaran kami (sha’ dan mud), berkahilah
Yaman dan Syam kami. Kemudian beliau menghadap ke arah matahari lalu
bersabda: Dari sini muncul tanduk setan, dari sini terdapat goncangan
dan fitnah. (HR. Ahmad dan Al-Bukhari) ”
Bahkan hingga akhir zaman pun terdapat nash berupa hadits Nabi
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang menyatakan bahwa Nabi Isa
Alaihissalam akan Allah turunkan pada akhir zaman di manaar al-baidha’
di Damaskus dan manusia dibangkitkan dan dikumpulkan di bumi Syam.Mengapa Harus Negeri Syam?
Bagi umat Islam, negeri Syam begitu istimewa. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan:
“Pergilah ke Syam karena ia adalah bumi
pilhan Allah, Dia memilih hamba-hamba terbaik-Nya untuk kesana. Jika
kalian tidak mau maka pergilah ke Yaman kalian dan minumlah dari
telaga-telaga kalian. Karena sesungguhnya Allah telah menjamin untukku
Syam dan penduduknya.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim;
dishahihkan Syaikh Al-Albani).
“Apabila penduduk Syam telah rusak maka tidak ada kebaikan pada
kalian. Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang selalu beruntung
tanpa terganggu dari orang-orang yang menipu mereka hingga hari kiamat.”
(HR. Tirmizi no. 2351)
Rosulullah saw., juga bersabda:
“Sesungguhnya kekuatan muslimin pada waktu itu di Ghuthah, di samping
kota yang bernama Damaskus yang paling terbaik di negeri Syam.” (HR.
Abu Daud no. 4300)Bahkan secara khusus Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam mendoa’kan negeri Syam dengan do’a yang luar biasa. Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan:
“Ya Allah, berkahilah untuk kami pada negeri Syam kami dan pada negeri Yaman kami.” (HR. Al-Bukhari).
Imam Izz bin Abdussalam berkata, “Sesungguhnya kekuatan di kerajaan
Islam, sebagian besar pasukannya yang berani di negeri Syam.” (Targhib
Ahlil- Islam Fi Sukna Biladisy-Syam hal. 5)
Syam Akhir Zaman, Kemenangan Islam!
Dari pemaparan tersebut kita fahami
negeri Syam begitu menentukan nasib dan kondisi umat Islam di akhir
zaman. Tentu saja termasuk Suriah yang hingga saat ini masih dikuasai
rezim syiah nushairiyyah, pimpinan bashar asad.
Suriah adalah bagian dari negeri Syam. Suriah dahulu adalah negeri
yang dibuka pertama kali oleh khalifah ‘Umar bin Khaththab Radhiyallahu
‘anhu. Tidak sedikit sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dan
orang-orang shalih yang berhijrah kesana karena keutamaan-keutamaan
negeri Syam. Dari negeri yang penuh berkah ini lahir ulama-ulama Islam
besar,seperti: Imam Nawawi rahimahullah, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah, Ibnu Katsir rahimahullah, dan yang lainnya.
Allah swt., telah menjanjikan bahwa
kemenangan umat Islam pada akhir zaman akan terjadi di Syam, termasuk
penaklukan kembali Baitul Maqdis oleh pasukan kaum Muslimin, sebagaimana
Al-Qur’an, Surat Al-Isra, ayat 4 s/d 7.
Bahkan sebuah hadits menjelaskan bagaimana hamba-hamba Allah tersebut bertindak:
“Hari kiamat tidak akan datang sebelum
kaum muslimin berperang melawan orang-orang yahudi. Kaum muslimin akan
membunuhi mereka, bahkan ketika mereka bersembunyi di balik pepohonan
dan bebatuan, maka batu dan pohon tersebut akan berkata: “hai orang
Islam, hai abdullah, ini orang yahudi ada di belakang ku, ayo kemarilah
dan bunuhlah mereka.” kecuali pohon ghorqod, karena pohon itu termasuk
pohonnya orang-orang yahudi. (HR Bukhori)
Selain itu, ada beberapa hadits lainnya, seperti sabda Rosulullah saw., yang menunjukkan pilihan ke negeri Syam.
“Akan ada nanti tentara yang berjuang di
Syam, tentara yang berjuang di Iraq, dan tentara yang berjuang di
Yaman.” Rasulullah ditanya, “Kemanakah saya harus bergabung? “..
Pergilah ke Syam.” (HR. Abu Dawud).
Dalam riwayat lain Beliau saw bersabda:
“.. Sesungguhnya malaikat membentangkan sayapnya di negeri tersebut.” (Shahih Tirmidzi).
Segala keberkahan ada di negeri tersebut, inilah Syam.Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Sesungguhnya saya melihat seakan-akan tonggak al-Kitab telah tercabut dari bawah bantalku. Maka, aku mengikutinya dengan pandanganku. Tiba-tiba terdapat cahaya terang-benderang yang mengarah menuju Syam. Ketahuilah, sesungguhnya iman, apabila telah terjadi beragam fitnah, berada di Syam.” [HR. Ahmad No. 21781, Shahihut-Targhib wat-Tarhib, no. 3092].
Wallahu’alam bis showab!
Sumber: http://alfath.org
Sumber: http://alfath.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar