Jumat, 18 November 2016

WAKTU DAN TEMPAT YANG MUSTAJAB UNTUK BERDO'A


1.    Sepertiga malam terakhir.

ينزل ربنا كل ليلة الى السماء الدنيا حين يبق ثلث الليل الاخر, فيقول: من يدعوني فأستجب له, و من يسألني فأعطيه, و من يستغفرني فأغفرله

“Tuhan kita turun setiap malam ke langit dunia ketika tiba sepertiga malam yang akhir,. Allah berfirman: ‘Siapa yang berdo’a kepadaku maka akan Aku kabulkan, siapa yang meminta padaKu akan Aku beri, dan barang siapa memohon kepadaKu maka Aku akan mengampuninya.” (HR. Al Bukhari, no. 1145, dan Muslim, no. 758)

2.    Pada waktu sujud.
“Ketahuilah! Sesungguhnya saya dilarang untuk membaca Al Qur’an dalam keadaan ruku’ dan sujud. Adapun ruku’ maka agungkanlah Rabb padanya. Sedangkan sujud maka berusahalah dengan sungguh-sungguh untuk berdo’a. karena kondisi itu sangat layak dikabulkan untuk kalian.” (HR. Muslim, no.479)

3.    Pada satu waktu di hari Jum’at.
“Pada hari jum’at terdapat satu waktu, yang tidak seorang hamba muslim shalat dan meminta kebaikan kepada Allah pada waktu itu, kecuali Allah akan mengabulkannya.’ Beliau memberi isyarat dengan tangannya. Kami berkata: ‘Beliau mengisyaratkan bahwa waktu itu sangat sedikit dan sebentar sekali.” (HR. Al Bukhari, no.935 dan Muslim, no.852)

Para ulama’ berbeda pendapat tentang waktu ini, ada beberapa pendapat:
a.  Ketika matahari terbit.
b.Saat tergelincirnya matahari pada siang hari setelah berada di tengah-tengah.  
c. Bersamaan dengan adzan berkumandang.
d.Saat khatib naik mimbar untuk memulai khutbah.
e.Saat orang-orang berdiri untuk shalat.
f.  Mayoritas ulama’ berpendapat, waktu itu setelah ashar (waktu terakhir dari siang hari). Inilah pendapat yang paling kuat. Dalilnya hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, no.1048 dan Nasa’I, 3/99-100, dan dishahihkan oleh Albania tau lihat shahih At Targhib wa At Tarhib, no.702.

4.    Setelah mengerjakan shalat lima waktu.
Dari Abu Umamah: Rasulullah ditanya: ‘Doa apakah yang paling di dengar ?’ Beliau menjawab: ‘Pada waktu malam yang terakhir dan setelah mengerjakan shalat lima waktu.” (HR.Abu Dawud, no.3499. dishahihkan Albani)

5.   Saat berjumpa musuh dalam peperangan.
Rasulullah bersabda, “Dus doa yang tidak akan di tolak. Atau jarang kali di tolak. Yaitu berdo’a ketika adzan berkumandang dan saat perang berkecamuk. Yaitu ketika sebagian mereka menyerbu sebagian yang lain.” (HR. Abu Dawud, no.2540, dishahihkan Albani)

6.    Diantara adzan dan iqomat.
Rasulullah bersabda, “Tidak akan tertolak do’a antara adzan dan iqomat.” (HR. Abu Dawud, no.521 dan At Tirmidzi, no.212, dishahihkan Albani)

7.    Pada malam lailatul qodr.
Pada malam yang penuh kebaikan ini, doa-doa sangat dikabulkan, amal-amal pahalanya di lipat gandakan, dosa-dosa banyak diampuni, dan beramal shalih didalamnya lebih baik dari amal yang sama pada malam-malam yang lain.
“Lailatul qodr itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al  Qodr: 3)

8.    Doa pemimpin yang adil, orang yang puasa hingga berbuka dan doa orang yang di dzaimi.
“Ada tiga orang yang tidak tertolak doanya yaitu pemimpin yang adil, orang yang berpuasa hingga berbuka, dan orang-orang yang teraniaya.” (HR. Ibnu Majah, no.1752, dishahihkan Albani. Lihat As Silsilah, no.1211)

9.    Berdoa untuk saudara muslim saat ia tidak hadir di hadapannya.
“Doa seorang Muslim untuk saudaranya sesame muslim dari kejauhan tanpa diketahui olehnya akan dikabulkan. Di atas kepalanya ada Malaikat yang telah ditugasi dengan hal itu. Setiap dia mendoakan kebaikan untuk saudaranya, maka Malaikat yang ditugasi tersebut mengucapkan, ‘amin dan bagimu seperti itu.” (HR. Muslim, no.2733)


Ringkasan buku syarah hisnul muslim karya Syaikh Majdi bin Abdul Wahhab al Ahmad, terbitan Sukses Publising, hal.70-77

Tidak ada komentar:

Posting Komentar