Minggu, 13 November 2016

[Hadits ke.4 Arba'in An Nawawi] Proses Penciptaan Manusia dan Takdirnya


Hadits ke.4 Proses Penciptaan Manusia dan Takdirnya

عن أبي عبد الرحمن بن مسعود رضي الله عنه قال: حدّثنا رسول الله صلّى الله عليه و سلّم و هو الصادق المصدوق: إنّ أحدكم يُجمع خلقُه في بطن أمّه أربعين يوما نطفةً, ثمّ يكون علقةً مثلَ ذلك, ثمّ يكون مضغةً مثلَ ذلك, ثمّ يُرسل إليه الملك فينفخ فيه الرّوحَ, ويؤمر بأربعِ كلماتٍ: بكَتبِ رزقه وأجله وعمله وشقيّ أو سعيد. فو اللهِ الذي لا اله غيره إنّ أحدكم ليعمل بعمل أهل الجنّة حتى ما يكون بينه و بينها إلاّ ذراع فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل أهل النّار فيدخلها, و إنّ أحدكم ليعمل بعمل أهل النّار حتى ما يكون بينه و بينها إلاّ ذراع فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل أهل الجنّة فيدخلها (رواه البخاري و مسلم)
Kosa kata :

حدثنا : menyampaikan (kpd kami) خلْقه           : Penciptaan(nya)
بطن  : Perut  نطفة                                                : Setetes mani
علقة  : Setetes dara   مضغة                                      : Segumpal daging
الملك  : Bentuk tunggal dari الملائكة
 ينفخ : Meniup
أجله : Kematian (nya)  شقيّ                                   : Celaka
سعيد  : Bahagia
 ذراع  : Hasta (jarak antara telapak tangan dan siku)
يسبق  : Mendahului

Terjemah Hadits :

Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud Radiyallahuanhu beliau berkata: Rasulullah Shallallahu`alaihi wa sallam menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan: “Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang Malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara: menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan celaka atau bahagianya. Demi Allah yang tidak ada Ilah selain-Nya, sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli surga hingga jarak antara dirinya dan surga tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka. Sesungguhnya diantara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli surga maka masuklah dia ke dalam surga.” (Riwayat Bukhari dan Muslim).

Kandungan Hadist :

1.      Allah Ta’ala mengetahui tentang keadaan makhlukNya sebelum mereka diciptakan dan apa yang akan mereka alami, termasuk masalah bahagia dan celaka.

2. Tidak mungkin bagi manusia di dunia ini untuk memutuskan bahwa dirinya masuk surga atau neraka, akan tetapi amal perbuatan merupakan sebab untuk memasuki keduanya.

3. Amal perbuatan dinilai di akhirnya. Maka hendaklah manusia tidak terpedaya dengan
kondisinya saat ini, justru harus selalu mohon kepada Allah agar diberi keteguhan dan akhir yang
baik (husnul khotimah).

4. Disunnahkan bersumpah untuk mendatangkan kemantapan sebuah perkara dalam jiwa.

5. Tenang dalam masalah rizki dan qanaah (menerima) dengan mengambil sebab-sebab serta
tidak terlalu mengejar-ngejarnya dan mencurahkan hati karenanya.

6. Kehidupan ada di Tangan Allah. Seseorang tidak akan mati kecuali dia telah menyempurnakan umurnya.

7. Sebagian ulama dan orang bijak berkata bahwa dijadikannya pertumbuhan janin manusia dalam kandungan secara berangsur-angsur adalah sebagai rasa belas kasih terhadap ibu. Karena sesungguhnya Allah mampu menciptakannya sekaligus.

Sumber:
(E Book) Hadits Arba’in An Nawawi, MUHYIDDIN YAHYA BIN SYARAF NAWAWI
Penerjemah      : ABDULLAH HAIDHIR
Murajaah         : DR.MUH.MU’INUDINILLAH BASHRI, MAERWANDI TARMIZI
Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah, CV DIGITAL ILMU


Tidak ada komentar:

Posting Komentar