Minggu, 29 Januari 2017

Hadits Arba'in Ke-28: PEGANGTEGUHLAH SUNAHKU DAN KHULAFA’ AR RASYIDIN



PEGANGTEGUHLAH SUNAHKU DAN KHULAFA’ AR RASYIDIN

عن أبي نجيح العرباض بن سارية رضي الله عنه قال: وعظنا رسول الله صلى الله عليه و سلم موعظة وجلت منها القلوب, و ذرفت منها العيون, فقلنا: يا رسول الله ! كأنها موعظة مودع فأوصنا. قال: أوصيكم بتقوى الله عزوجل, و السمع و الطاعة, و إن تأمر عليكم عبد. فإنه من يعش منكم بعدي فسيرى اختلافا كثيرا, فعليكم بسنتي و سنة الخلفاء الراشدين المهديين عضوا عليها بالنواجذ, و إياكم و محدثات الأمور, فإن كل بدعة ضلالة. (رواه أبو داود, و الترمذي,و قال: حديث حسن صحيح)

Kosa kata :
عظنا : Menasihati (kami)
موعظة : Nasihat
 القلوبjamak                  القلب: hati
أمر : Memerintah        يعش  : Hidup
عليكم : Kalian harus      اياكم : Kalian Jangan

Terjemah hadits:
Dari Abu Najih Al Irbadh bin Sariah radhiallahuanhu dia berkata: Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam memberikan kami nasehat yang membuat hati kami bergetar dan air mata kami berlinang. Maka kami berkata: Ya Rasulullah, seakan-akan ini merupakan nasehat perpisahan, maka berilah kami wasiat.
Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: “Saya wasiatkan kalian untuk bertakwa kepada Allah ta’ala, tunduk dan patuh kepada pemimpin kalian meskipun yang memimpin kalian adalah seorang budak. Karena di antara kalian yang hidup (setelah ini) akan menyaksikan banyaknya perbedaan pendapat.
Hendaklah kalian berpegang teguh terhadap ajaranku dan ajaran Khulafaurrasyidin yang mendapatkan petunjuk, gigitlah (genggamlah dengan kuat) dengan geraham. Hendaklah kalian menghindari perkara yang diada-adakan, karena semua perkara bid’ah adalah sesat “ (Riwayat Abu Daud dan Turmuzi, dia berkata : hasan shahih)

Pelajaran:
1. Bekas yang mendalam dari nasehat Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam dalam jiwa para sahabat. Hal tersebut merupakan tauladan bagi para da’i di jalan Allah ta’ala.
2. Taqwa merupakan yang paling penting untuk disampaikan seorang muslim kepada muslim lainnya, kemudian mendengar dan ta’at kepada pemerintah selama tidak terdapat di dalamnya maksiat.
3. Keharusan untuk berpegang teguh terhadap sunnah Nabi dan sunnah Khulafaurrasyidin, karena di dalamnya terdapat kemenangan dan kesuksesan, khususnya tatkala banyak terjadi perbedaan dan perpecahan.
4. Hadits ini menunjukkan tentang sunnahnya memberikan wasiat saat berpisah karena di dalamnya terdapat kebaikan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.

5. Larangan untuk melakukan hal yang baru dalam agama (bid’ah) yang tidak memiliki landasan dalam agama.

TERKAIT:

SETIAP KEBAIKAN ADALAH SHADAQAH, Hadits Arbain ke-25
Hadits Arba'in Ke-29: PINTU-PINTU KEBAIKAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar